COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia

Page created by Louis Yates
 
CONTINUE READING
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
EDISI - XIII - APRIL 2017

     COLD STORAGE
      PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN

EXECUTIVE         INTERVIEW                    COMPANY OF THE MONTH
ADITHYA SARI:     HASANUDDIN YASNI:            PT PELNI (Persero):
Jalan Karier      2018, Puncak                 Transformasi Bisnis
Dari Suara Hati   Bisnis Cold Storage          Penguasa Angkutan Laut
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
Salam Redaksi

                                                       Prospek Bisnis Cold Chain

                                                         MENGACU data International Trade Administration (ITA) tahun lalu,
                                                      jumlah rasio cold storage dengan penduduk di Indonesia masih ren-
                                                      dah yakni hanya 12:252. Bandingkan dengan China, perbandingannya
                   REDAKSI                            76:1300, atau India 131:1260. Survei Supply Chain Indonesia juga
                                                      mencatat, Indonesia setidaknya masih membutuhkan 1,5 juta ton cold
                        Pelindung                     storage tambahan.
               Dr Nofrisel, SE, MM, CSLP
    Prof. Dr. Ir. Teuku Yuri M. Zagloel, M.Eng. Sc.
          Prof. Dr. Ir. Senator Nur Bahagia
                                                         Ada banyak faktor yang memengaruhinya. Salah duanya adalah
                Ir. Andy Ilham Said, Ph.D             ketersediaan listrik dan regulasi yang mendukung. Soal listrik, pemer-
              Dr. Kuncoro Harto Widodo                intah tengah berjibaku dengan mega proyek 35 ribu megawatt yang
                  Dr. Hoetomo Lembito
                                                      kini banyak mangkrak. Pemenuhan daya listrik akan memakan waktu
                    Erwin Raza, SE, MM
       Ir. R. Ananta Dewandhono, MM, MBA              lama, sehingga pelaku usaha boleh berharap bahwa paket kebijakan
                      Fx. Sugiyanto                   XV yang khusus menggarap deregulasi di sektor logistik mampu
                       Hasanudin                      memenuhi harapan pelaku bisnis.
                 Penanggungjawab
                 Zaldy Ilham Masita                      Supply Chain Indonesia memproyeksikan kebutuhan ruang pendin-
                                                      gin di Indonesia sekitar 1,7 juta ton, naik 30% dari kebutuhan tahun
                 Dewan Redaksi
                                                      2015 sebesar 1,32 juta ton. Tapi saat ini, cold storage yang tersedia
    Zaldy Ilham Masita, Mahendra Rianto, Iman
    Kusnadi, Widiyanto, Nyoman Purnaya, Hadi          hanya 200.000 ton, sehingga membutuhkan penambahan sekitar
        Kuncoro, Aulia Febrial Fatwa, Erith           1,5 juta ton. Bahkan, dalam riset Departemen Perdagangan Amerika
             Desenaldo, Clara Benarto,                Serikat, Indonesia punya potensi besar di bisnis cold storage, salah
             Tenaka Budiman, R Kunto
    Margono, Uda Sasmita, Eko Setyanto, Okin
                                                      satunya karena ditopang industri agribisnis yang tumbuh mendekati
       Purba, Daniel Utomo, Armen Aldrin.             US$200 miliar pada 2020.

            Marketing dan Administrasi
                                                         Edisi majalah Supply Chain & Logistics kali ini mencoba memetakan
          Aang Wiguna, Armieta Amelia,
          Chrissa Nurhayati, Elsa Febriana            masalah cold chain dan peluang bisnis yang ada. Bukannya mengada-
                                                      ada, tetapi margin keuntungan bisnis cold storage tidak main-main,
                  Konsultan media                     bisa mencapai 40-60%. Margin yang cukup menggiurkan, apalagi po-
                   indossari.com
                                                      tensinya bakal makin besar setelah bisnis cold storage dihapus dalam
               Redaksi & Marketing                    DNI, artinya 100% bisa asing. =
        The Venue 18 Office Park 15 th Floor
       Jl Jenderal TB Simatupang Kavling 18
                    Jakarta 12520
            Email: secretariat@ali.web.id
              Website: www.ali.web.id                                       Supply Chain & Logistic Review adalah majalah resmi Asosiasi Logistik Indonesia
                                                                            yang terbit satu bulan sekali. Untuk peliputan dan iklan dapat menghubungi alamat
                                                                            redaksi dan marketing. Kami menerima artikel anda seputar dunia supply chain dan
                                                                            logistics untuk dipublikasikan di majalah

2      EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
DAFTAR ISI
             EDISI - XIII - APRIL 2017

    04         INDICATOR

                                                24       COMPANY OF THE MONTH
    06         SEREMONIA                                 PT PELNI (Persero):
                                                         Transformasi Bisnis
                                                         Penguasa Angkutan Laut
    08         KILAS

                                                27       VIEW
    11         EXECUTIVE
               ADITHYA SARI:
                                                         Rethinking Your Supply Chain
                                                         in an Era of Protectionism
               Jalan Karier
               Dari Suara Hati
                                                30       SUPLEMEN
                                                         Closing the Gap:
    14         INTERVIEW
               Hasanuddin Yasni:
                                                         Tackling Indonesia’s Supply
                                                         Chain Skills Challenge
               2018, Puncak
               Bisnis Cold Storage

    16         EVENT
               2017 :
               Supply Chain & Logictics Event

                                                Dapatkan Supply Chain & Logistics Review rutin

    18         HEADLINE
               MEMBEDAH BISNIS
                                                setiap edisi dengan mendaftarkan diri Anda sebagai
                                                anggota Asosiasi Logistik Indonesia (ALI). Bergabung
                                                lah dengan lebih dari 3.000 profesional praktisi,
               COLD STORAGE                     akademisi, regulator dan pemerhati rantai pasokan
                                                dan logistik di ALI.

    21         MEMACU BISNIS
               COLD STORAGE
                                                Daftarkan diri Anda melalui laman resmi ALI
                                                www.ali.web.id atau mengirimkan email kosong ke
                                                alamat mailing list:
                                                indo_logistician-subscribe@yahoogroups.com

3    EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
COLD CHAIN COMPETIVENESS SCORECARD:
INDICATOR
                                                      LOWER MIDDLE INCOME ECONOMIES

            CRITERIA (1- 7 BEST)                                                     INDIA      INDONESIA        KENYA        VIETNAM
            GOVERNMENT/REGULATORY                                                     4.1          4.0            3.7            3.8
                 Ethics and corruption                                                  4.1              3.7          3.0               3.1
                 Intellectual Property Protection                                       4.2              4.3          3.7               3.6
                 Legal framework - settling disputes                                    4.2              3.9          4.0               3.7
                 Legal framework - challenging regulations                              4.1              3.9          4.0               3.4
                 Transparency of government policymaking                                4.2              4.1          4.2               3.8
                 Foreign competition                                                    3.9              4.1          4.1               4.7
                 Security                                                               3.9              4.1          3.1               4.5
                 Burden of government regulation                                        4.0              3.8          3.7               3.2
            LABOR FORCE                                                               4.1          4.2            4.3            3.9

                 Flexibility                                                            4.5              3.6          4.8               4.4
                 Flexibility of wage determination                                      4.0              4.3          5.2               5.0
                 Hiring and firing practices                                            4.4              4.3          4.1               4.2
                 Country capacity to attract talent                                     3.8              4.1          3.7               3.3
                 Country capacity to retain talent                                      3.9              4.1          3.5               3.2
                 Reliance on professional management                                    3.9              4.7          4.4               3.6
                 On -the-job training                                                   4.2              4.5          4.4               3.8

            INFRASTRUCTURE                                                            3.8          4.4            3.7            3.9
                 Electricity and telephony infrastructure                               2.8              4.0          2.8               4.1
                 Transport infrastructure                                               4.6              4.4          3.6               3.6
                 Technological adoption                                                 4.1              4.8          4.8               4.0

                                                                                      4.5          4.5            4.2            4.2
            DEMAND / BUSINESS FACTORS
                 Domestic market size                                                   6.4              5.7          3.7               4.5
                 Domestic competition                                                   4.2              4.5          4.5               4.4
                 Foreign competition                                                    3.9              4.1          4.1               4.7
                 Control of international distribution                                  4.0              4.2          3.8               3.7
                 Local supplier quantity                                                4.6              4.7          5.1               4.5
                 Local supplier quality                                                 4.3              4.2          4.4               3.8
                 State of cluster development                                           4.4              4.4          4.1               3.8
                 Quality of Demand Conditions                                           4.1              4.4          3.9               3.8

            INDUSTRY INTEREST                                                         4.0          3.0            3.0            4.0

             TOTAL SCORE                                                              4.1          4.0            3.8            3.9

              Lower - middle income economies are usually in the burgeoning stages of retail and cold chain development. These
              economies often need extensive investment for efficient systems. With less developed retail markets, it may be
              difficult for many cold chain service providers to find profit opportunities in the local market ; therefore, exporting
              to other consumers markets usually offers the greatest opportunities. The growth of these markets will often hinge
              on the ease of doing business and trade; government policies and infrastructure development are often the largest
              impediments to business and to the growth of these economies.

4   EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
INDICATOR

                                             SAMPLE COLD CHAIN DIAGRAM

                                                     Processor/                 Non Refrigerated
                                                  Production Facility              Warehouse
                         Bulk Procurement

                       PROCESSED FOOD
Harvest at Farm
                                                     Refrigerated
                                                      Warehouse
                                                                                                                 Retailer
                                                                                                               (Restaurant/
                                                                                                                Franchise)
                             Post Harvest
                             Precooling/               Transport
                                                 (Air, Sea, Truck, Rail)        Transpost (Truck)
                               Packing
                                                                                                              Retailer
                                                                                                           (Supermarket)

                                                      Distribution
                                                        Center

                 FRESH FOOD

                                     COLD STORAGE VS TOTAL POPULATION

                                                           1300
            1260

                                       322
                                                                                                         252
                                                                                  202
     131                                                                                                                      125
                              115
                                                   76
                                                                           16                       12                  5

      INDIA                   AMERIKA              CHINA                   BRAZIL              INDONESIA                MEXICO
                              SERIKAT

     COLD STORAGE                            TOTAL POPULATION
       (MILLION CU METERS)                           (MILLIONS)

5   EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
SEREMONIA

    CEMAT SOUTHEAST ASIA

    KETIKA PARA PEBISNIS SUPPLY
    CHAIN DUNIA DALAM SATU ATAP

       Pameran terakbar mengenai rantai pasokan dan logistik,
    CeMAT Southeast Asia di helat di Jakarta pada bulan Maret
    lalu,, tepatnya pada tanggal 2 hingga 4 Maret 2017 di Indone-
    sia Convention Exhibition, BSD City, Tanggerang Selatan, Bant-
    en. Puluhan exhibitor ternama dari dalam dan luar negeri turut
    ambil bagian dalam perhelatan tersebut. Acara ini juga dira-
    maikan oleh konferensi yang mendatangkan pembicara kom-
    peten dari segala bidang rantai pasok, logistik, moda transpor-
    tasi, dan rantai pendingin.

6    EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
SEREMONIA

   CeMAT Southeast Asia merupakan bagian dari CeMAT Worldwide
sebagai pameran intralogistik terbesar dunia milik Deutsche Messe
yang digelar di Jerman, Italia, Russia, India, Australia, Amerika Se-
latan, dan China, sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara hanya
diselenggarakan di Indonesia bersama PT Debindo-ITE. Sementara
itu TransAsia Jakarta dan ColdChain Indonesia adalah bagian dari ITE
Transport & Logistics Show Series yang diselenggarakan di berbagai
negara termasuk Translogistica Russia. =

  7    EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
KILAS

                                                                      Gula Rafinasi Impor
                                                                      Dapat Dipasarkan
                                                                      di Lelang Komoditas
                                                                      KEMENTERIAN Perdagangan menetapkan
                                                                      gula kristal rafinasi yang diproses dari gula
                                                                      mentah impor dapat diperdagangkan me-
                                                                      lalui mekanisme pasar lelang komoditas.
                                                                      Ini dilakukan untuk memotong mata rantai
                                                                        distribusi dan diharapkan dapat menu-
                                                                          runkan harga. Aturan ini dipublikasikan
                                                                             pada 23 Maret melalui Permendag
                                                                              No. 16/M-DAG/PER/3/2017. (SCL)

Ongkos Logistik Memicu
Kenaikan Harga Jagung
KENAIKAN harga jagung pada masa panen belakangan ini
tidak serta merta dinimati oleh petani. Berdasarkan data
Kamar Dagang dan Industri Indonesia, harga jagung pada
saat panen raya Maret 2017 mencapai Rp 4.500 per ki-
logram, naik dari bulan Februari Rp 4.000 per kilogram.
Kenaikan harga, menurut Ketua Dewan Jagung Nasional
, Tony J Kristianto, lebih diakibatkan oleh kenaikan biaya
logistik. karena jagung umumnya diproduksi di luar Pulau
Jawa. (Detik/23/3/2017)

                                                               Single Window (INSW) dan solusi masalah dwelling time.
Paket Kebijakan                                                Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian,
                                                               Darmin Nasution paket ini bertujuan untuk memperbai-
Logistik Segera Diterbitkan                                    ki konektivitas antar darerah dan menekan tarif logistik.
                                                               Paket baru ini rencananya akan diterbitkan beberapa
PEMERINTAH segera menerbitkan paket kebijakan ekonomi          pekan lagi dan masih serangkaian dengan paket-pak-
ke XV yang mengatur bidang jasa logistik. Salah satu isi pa-   et kebijakan yang diterbitkan pertama kali September
ketnya adalah penyempurnaan layanan Indonesia National         2015. (Antara/23/3/2017)

 8    EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
KILAS

APJP keberatan tarif                                          Bank Dunia Pangkas Proyeksi
bongkar muat akan naik 30%                                    Laju GDP Indonesia 2017
ASOSIASI Perusahaan Jalur Prioritas keberatan den-            BANK Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi In-
gan usulan penaikan tarif 30% untuk bongkar muat kargo        donesia tahun ini akan tumbuh sebesar 5,2% dari sebel-
umum nonkontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.         umnya 5.3%. Koreksi ini disebabkan karena meningkatknya
Ketua Kompartemen Koordinasi Antar Instansi & Infra-          ketidakpastian ekonomi global akibat sejumlah faktor, sep-
struktur APJP, Cornelius F. Atmadjie mengatakan rencana       erti rencana proteksionisme perdagangan dan normalisasi
itu tidak tepat karena kondisi bisnis sedang lesu dan tarif   kebijakan moneter di Amerika Serikat. Proyeksi terbaru
baru pasti akan nambah biaya operasional. Pelaku bisnis       Bank Dunia ini, masih sejalan dengan estimasi pemerintah
berharap usulan tarif baru dibahas terlebih dahulu dengan     sebesar 5.2%. (SCL)
mereka. (Bisnis Indonesia/10/3/2017)

Bandara di Indonesia
Timur Perlu Cold Storage
DIREKTUR Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa
Pura Logistik Satrio Witjaksono mengatakan mengatakan
bandar udara di kawasan Indonesia timur perlu dukun-
gan cold storage. Hal ini diperlukan karena kawasan timur
merupakan sentra industri perikanan utama, namun fasili-
tas cold storage belum tersedia maksimal. Selain cold stor-
age, landasan pacu bandara juga perlu diperpanjang. (Bisnis
Indonesia/9/3/2017)

Jawa Barat Pengekspor Terbesar
Nasional
EKSPOR Indonesia terbesar selama Januari–Februari ta-
hun ini di dominasi dari barang asal Jawa Barat dengan ni-
lai US$4,48 miliar atau mencapai 17,25% dari total ekspor
nasional sebesar US$25,98 miliar, seperti dikutip dari data
Badan Pusat Statistik. Menurut tujuan, ekspor nonmigas
pada Februari didominasi ke Tiongkok yaitu US$1,36 miliar,
disusul Amerika Serikat US$1,36 miliar dan India US$1,02
miliar, dengan total kontribusi ketiga negara itu mencapai
32,81%. (SCL)

   9      EDISI XIII | APRIL 2017
COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
10   EDISI XIII | APRIL 2017
Executive

                                KETIKA ingin meneruskan
                                pendidikan ke National Uni­
                                versity of Singapore (NUS)
                                tahun 1999, hati Adithya
                                Sari mantab memilih jurus­
                                an Teknik Industri dengan
                                spesialisasi logistik. Saat itu
                                ayahnya kurang setuju kare­
                                na berkarier di bidang logis­
                                tik identik dengan bekerja di
                                gudang. “Kurang bergengsi
                                dan penuh praktek yang
                                tidak baik,” katanya meniru
                                ucapan sang ayah.

                                ADITHYA SARI
                                COUNTRY GENERAL MANAGER
                                HAVI LOGISTICS INDONESIA

 11   EDISI XIII | APRIL 2017
Executive

   Namun niat alumnus jurusan Perencanaan dan Tata Kota         negara yang sangat efisien dalam mengatur dan mengelola
Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sudah bulat. Dia kadung    logistik. “Saya melihat peluang industri logistik di Tanah Air
jatuh cinta dengan dunia logistik. Bekerja di Exel Logistics,   sangat besar. Ini mengingat tantangan geografis Indonesia
yang kemudian berganti menjadi DHL Supply Chain, mem-           dan minimnya pengetahuan manajemen logistik,” katanya
buatnya banyak belajar.                                         kepada majalah Supply Chain & Logistics Review, Maret lalu.
   Di Exel, dia belajar engineering, operasional, manajemen        Alasan itu pula yang menariknya kembali ke Indonesia
umum, dan pengembangan bisnis. Adit masuk menjadi ba-           setelah lima tahun bekerja di Negeri Singa. Keputusan kem-
gian dari DHL Supply Chain sejak tahun 2001 sebagai asis-       bali dan berkarier di Indonesia menjadi keputusan penting
stant manager. Kariernya terus naik sampai menjadi general      dalam membangun kariernya. Tapi dilema muncul karena dia
manager business development DHL Supply Chain pada De-          dihadapkan pada posisi dua pilihan yang sulit, mendapat-
sember 2011.                                                    kan posisi yang lebih baik di kantor regional Singapura atau
   Di Singapura, ketika mengambil gelar master, ketertarikan    kembali ke Indonesia. Sebenarnya dia memilih tetap bekerja
Adhit terhadap pengelolaan logistik dan rantai pasokan (sup-    di Singapura. Beruntung, salah satu seniornya menyarank-
ply chain) mencapai puncaknya. Baginya, Singapura adalah        annya kembali. Pasalnya, pulang ke Indonesia berarti punya

 12    EDISI XIII | APRIL 2017
Executive
kesempatan memimpin tim yang lebih besar. Apalagi, potensi lo-
gistik di Indonesia juga masih terbuka lebar.
  Di Indonesia, ternyata banyak masalah baru menghadang, teru-          ADITHYA SARI
tama soal budaya kerja. Dia juga harus banyak belajar dan kembali
memahami permasalahan dan tantangan logistik di dalam negeri.           PENDIDIKAN:
“Saya banyak belajar dari rekan-rekan di sekeliling saya,” katanya.     • Sarjana Jurusan Perencanaan dan Tata
   Tapi dengan kesungguhan dan kerja keras, kariernya terus me-            Kota ITB (1993-1998)
laju. Pengalamannya semakin banyak dan sejak awal tahun 2012,           • National University of Singapore, Jurusan
dia akhirnya dipercaya menjadi Country General Manager HAVI Lo-
                                                                           Industrial and System Engineering (1999-
gistics Indonesia, sebuah perusahaan logistik global yang melayani
pelanggan di lebih dari 100 negara.                                        2000)
                                                                        • Singapore Institute of Management, Fi-
  Dengan pencapaiannya saat ini, Adithya tak pernah menyesal
kembali ke Indonesia. Keputusannya pulang ternyata kian membu-             nancial Management (2002-2003)
ka matanya bahwa potensi logistik nasional masih sangat terbuka.
   Sayangnya, pengembangan sektor ini terganjal beberapa ma-
salah seperti belum baiknya infrastruktur, kurangnya ketersediaan       KARIER:
sumber daya manusia (SDM), regulasi, dan kualitas sistem infor-         • Assistant Manager EXEL Logistics (Maret
masi. Bila semua masalah ini bisa diselesaikan, efisiensi industri         2001-Mei 2005)
logistik akan lebih meningkat lagi. “Sebagian besar industri di Indo-   • Account Manager DHL Supply Chain (Juni
nesia juga masih melakukan fungsi supply chain mereka sendiri se-
                                                                           2005-September 2006)
hingga potensi outsourcing [alih daya] masih terbuka lebar,” papar
Adit.                                                                   • GM Operations-Technology Sector DHL
                                                                           Supply Chain (Oktober 2006-April 2009)
   Faktanya, beberapa masalah seperti buruknya infrastruktur
saat ini masih menjadi hambatan terbesar pengembangan logis-            • GM Business Developmet DHL Supply
tik. Namun menurut dia, tantangan dan pekerjaan terbesar sek-              Chain (Mei 2009-Desember 2011)
tor logistik nasional ialah bagaimana mencetak dan meningkatkan         • Country General Manager HAVI Logistics
kualitas SDM agar bisa menghadapi semua permasalahan. Setelah              Indonesia (Januari 2012-sekarang)
itu, solusi berikutnya adalah membuat strategi dan konsep pen-
gelolaan logistik dan rantai pasokan yang efisien sesuai dengan
kondisi dalam negeri.
   Satu keinginan Adit ke depan yakni ingin ikut serta meningkat-
kan kesadaran dan pengetahuan masyarakat di sektor logistik,
terutama di lingkungan pelajar dan mahasiswa. Harapannya akan
semakin banyak lulusan terbaik dari universitas Tanah Air yang
bisa bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan logistik
nasional.
   Apalagi dengan keunggulan HAVI Logistics Indonesia yang se-
bagian besar konsumennya adalah restoran cepat saji, Adit pun
ingin ambil bagian dalam meningkatkan efisiensi rantai pasokan
di bidang makanan. “Saya juga ingin meningkatkan kesadaran ma-
syarakat akan keamanan pangan dan standard halal.” =

  13   EDISI XIII | APRIL 2017
Hasanuddin Yasni
Interview                                                    Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai
                                                             Pendingin Indonesia (ARPI)

 S                                                          2018,
          etelah naik hanya single digit, pertum-
          buhan bisnis ruang penyimpanan dingin
          atau cold storage diprediksi tumbuh dua

                                                         PUNCAK BISNIS
          digit tahun ini dan tahun depan. Asosiasi
 Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) juga mem-
 perkirakan kebutuhan cold storage tahun ini ma-

                                                         COLD STORAGE
 sih sekitar 1 juta ton. Apa saja faktor pendorong-
 nya? Berikut wawancara majalah Supply Chain &
 Logistics Review dengan Ketua ARPI Hasanuddin
 Yasni.

 Supply Chain Indonesia menyebut potensi bis-
 nis cold storage tahun ini mencapai 1,5 juta ton.
 Apa bisa terealisasi?
    Menurut saya industri perikanan tangkap ma-
 sih stagnan tahun ini. Maka itu pemerintah me-
 lalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
 membuat program cold storage untuk penyimpa-
 nan. Kalau ada pendorong dari pemerintah, bisa
 menjadi pemicu bagi pihak swasta membuat usa-
 ha sejenis. Tapi saya pikir, tahun ini kebutuhan cold
 storage masih sekitar 1 juta ton, tidak sampai 1,5
 juta ton.

 Industri apa saja yang punya peluang menopang
 bisnis cold storage?
    Kalau pemerintah bisa menambahkan 200.000
 ton cold storage tahun ini saja, itu sudah bagus.
 Dengan penambahan kapasitas, sektor swasta
 bisa menambah usaha dari bisnis rental cold stor-
 age sebanyak 300.000 ton. Tahun ini, bisnis ola-
 han ayam juga tumbuh signifikan dan memerlu-
 kan cold storage hingga 150.000 ton. Industri lain
 yakni makanan beku seperti olahan daging, es
 krim, olahan susu juga bisa menambah peluang
 bisnis cold storage sampai 350.000
 ton. Namun industri yang men-
 jadi kunci perkembangan
 bisnis cold storage adalah
 hasil laut atau seafood
 dan turunannya.

 14    EDISI XIII | APRIL 2017
Interview
Berapa pertumbuhan bisnis cold storage setiap ta-           yang pebisnis lokal kita memang belum masuk, misalnya
hun?                                                        Jambi atau Bengkulu.
   Tahun 2017, saya rasa menjadi periode titik tolak bagi
pertumbuhan bisnis cold storage. Sejak tahun 2015 dan       Jika ada perusahaan logistik yang ingin masuk, daerah
berlanjut ke tahun 2016, bisnis ini hanya tumbuh seki-      mana yang potensial?
tar 5% karena kondisi perekonomian yang cenderung              Mulai dari Bali. Setelah itu wilayah prospektif lain yakni Nusa
melambat. Tahun ini, kami memprediksi industri cold         Tenggara, Sulawesi, Malukum dan Papua. Konsep pemerintah
storage bisa tumbuh sampai 10%. Tahun depan, bisnis         yang ingin mengembangkan poros maritim juga membantu
penyimpanan dingin ini juga akan bertambah pesat di-        pembangunan dan perkembangan di daerah timur Indonesia.
dorong oleh beberapa faktor, salah satunya yakni ma-        Ini dapat menjadi salah satu peluang yang bagus untuk bisnis
suknya investor baru. Informasi di pasar, sudah ada         cold storage.
beberapa investor khususnya asing yang tertarik untuk
masuk ke bisnis sewa cold storage. Jadi peluang bertum-     Kita tahu infrastruktur di Indonesia timur
buh tahun 2018 akan lebih besar.                            belum baik, apa kendalanya?
                                                               Iya. itu juga masalah. Kami selalu meminta pemerintah agar
Siapa profil investor yang tertarik, bergerak di indus-     bisa menyelesaikan pekerjaan rumah untuk membangun infra-
tri apa?                                                    struktur dasar seperti listrik dan jalan. Ini sangat penting. Para
   Sebagian besar masih hortikultura seperti sayur ma-      pelaku bisnis juga membutuhkan pelabuhan-pelabuhan yang
yur dan buah-buahan, seafood dan turunannya.                siap melayani kegiatan ekspor-impor untuk barang-barang
                                                            dengan perlakuan khusus seperti ini. Listrik, kami menggan-
  [Mengacu data ARPI, kondisi instalasi cold storage        dalkan sokongan dari PT. PLN (Persero). Kalau listrik dari PLN
tahun 2015 yakni industri seafood masih yang tertinggi      tidak memadai, biasanya kami menggunakan genset. Namun,
pengguna cold storage mencapai 616.500 ton, disusul         biaya operasional dengan genset bisa membengkak sampai
berikutnya industri pakan ternak dan ayam 387.500,          50%. Itu sebabnya pembangunan infrastruktur dari pemerintah
produk daging merah 88.400 ton, dan produk segar un-        sangat perlu demi iklim investasi yang baik. =
tuk pasar ritel 22.750 ton.]

Di mana lokasi paling strategis untuk mengembang-
kan bisnis ini?
   Daerah sekitar pelabuhan atau wilayah yang tak jauh
dari pelabuhan sebagai tempat pengolahan. Daerah
yang berjarak sekitar 50-100 kilometer dari sana juga
setidaknya masih prospektif untuk menjalankan bisnis
ini.

Bagaimana dengan sebaran bisnis cold storage?
Masih terpusat di Jawa?
bSaat ini, 50% masih di Jawa, khususnya di Jawa Barat
dan Jawa Timur. Sisanya tersebar merata di Sumatra,
Bali, Sulawesi, Kalimanta, dan Papua.

Apakah pebisnis lokal masih dominan atau sudah
banyak investor asing?
Masih 80% pebisnis lokal, sedangkan sisanya 20%
adalah investor asing, mereka fokus di daerah-daerah

  15   EDISI XIII | APRIL 2017
EVENT

2017
Supply Chain & Logictics Event

DATE EVENT                                                                             LOCATION

APRIL
 5-8     TIA 2017 Conference                                                           Las Vegas, NV
 5-6     eDelivery Expo 2017                                                           Birmingham, UK
 9-12    NASSTRAC Annual Shippers Conference & Transportation Expo                     Orlando, FL
18-20 Oman Processing, Packaging and Material Handling Exhibition                      Muscat, Oman
19-20 Seamless 2017                                                                    Singapore
21-22 Air Freight Logistics Vietnam 2017                                               Pullman Saigon Hotel, Vietnam
22-28 Singapore Maritime Week                                                          Singapore
24-25 American Supply Chain Summit                                                     Orlando, FL, USA
25-26 The Terminal Operations Conference (TOC) Asia                                    Marina Bay Sands, Singapore
26-27 12th Annual Liquidity Management Conference                                      New York, NY, United States
25-27 Digital Travel APAC 2017                                                         Resorts World Sentosa, Singapore
27-29 Asia Cold Chain Show 2017                                                        BITEC , Bangkok
 30-3    Warehousing Education and Research Council (WERC) Conference                  Fort Worth, TX
MAY
 30-3    Warehousing Education and Research Council (WERC) Conference                  Fort Worth, TX
 2-4     Fleet Management Masterclass 2017                                             Dubai, UAE
 3-4     6th Supply Chain Finance Summit                                               Thomson Reuters auditorium, London
 4-5     Defence Procurement, Supply Chain and Logistics Management Techniques         Singapore
 10-11   ‘ISC’ Turkey 2017                                                             Istanbul
10-12    2nd Transport India 2017                                                      Pragati Maidan, New Delhi, India
15-16    2nd Annual Dynamic Distribution Disruption – Retail Summit 2017               New York , NY, United States
16-17    4th Annual MENA Pharmaceutical Cold Chain Forum                               Dubai, United Arab Emirates
  18     BSMA EUROPE ANNUAL CONFERENCE                                                 russels, Belgium
18-19    2nd Annual Next Generation Corporate Universities                             Barcelona, Spain
18-19    7th Annual Temperature Controlled Logistics                                   Frankfurt, Germany
          Financial Supply Chain, How to Better Manage and Optimise FSC towards Per-
18-19                                                                                  Barcelona, Spain
         fection
18-19    11th Annual Pharmaceutical Logistics Event                                    London, United Kingdom
16-17    2017 Georgia Logistics Summit                                                 Atlanta, GA
22-24    Health & Safety Summit, Europe                                                Turnberry, United Kingdom
22-25 Cold Chain GDP & Temperature Management Logistics Global Forum - Spring          San Diego, CA, USA
23-25 Gartner Supply Chain Executive Conference 2017                                   Phoenix, AZ, USA
24-26 China International Logistics Equipment & Technology Exhibition                  Guangzhou, China
 31-2    Customer Facing Supply Chain Management and O2C                               Berlin, Germany
 31-2    Global EPC Projects & Contract Management for Energy Sector                   Amsterdam, Netherlands

 16      EDISI XIII | APRIL 2017
EVENT

DATE EVENT                                                                                LOCATION

JUNE
 31-2    Customer Facing Supply Chain Management and O2C                                  Berlin, Germany
 31-2    Global EPC Projects & Contract Management for Energy Sector                      Amsterdam, Netherlands
  6      International Logistics & Material Handling Exhibition (SIL)                     Barcelona
 7-8     The 16th Responsible Business Summit Europe 2017                                 London, UK
 7-8     Clinical Trial Supply Nordics 2017                                               Copenhagen, Denmark
  13     The Food & Drink Supply Chain Conference - Boosting Efficiency & Collaboration   London, United Kingdom
 13-15   CWC LNG Fuels Summit                                                             Amsterdam, Netherlands
14-16    15th Annual North American 3PL & Supply Chain Summit                             Chicago, United States
19-21    The 2017 EMEA Supply Chain & Logistics Summit & Expo                             Hotel Rey Juan Carlos I, Barcelona
20-21 International Pharma Supply Chain Confab 2017                                       Jakarta
20-22 LogiMAT China                                                                       Nanjing Intern. Expo Center, China
JULY
 5-6     The Future of Transportation World Conference                                    Koln, Germany
23-26 AHRMM17 CONFERENCE and EXHIBITION                                                   Washington, DC, United States
24-27 Pharmaceutical End-to-End Supply Chain Management Summit                            Philadelphia, PA, USA
25-28 Fleet Management Asia Summit 2017                                                   Singapore
  27     Asian Manufacturing Conference 2017                                              Singapore
AUGUST
  16     GLCS-Supply Chain Breakfast Series 2017 – 2nd                                    Empire Hotel Subang, Malaysia
16-18    2017 ( 9th) Shenzhen International Internet of Thing Exhibition                  Shenzhen, China
SEPTEMBER
19-20 Supply Chain Forum 2017                                                             Swissotel, Sydney
20-21 Gartner Supply Chain Executive Conference                                           London
         Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP) Annual Global Con-
24-27                                                                                Atlanta, GA
         ference
28-30 LogisWare 2017                                                                      Shah Alam, Malaysia
OCTOBER
 2-6     APQC’s 2017 Process & Performance Management Conference                          Houston, TX, USA
 3-5     IOT Solutions World Congress                                                     Barcelona, Spain
 10-11   e2e Commerce Indonesia 2017                                                      Balai Kartini, Jakarta, Indonesia
                                                                                          Jakarta International Expo (JIExpo)
10-12    Indonesia Transport, Supply Chain and Logistics (ITSCL)
                                                                                          Jakarta
 10-11   e2e Commerce Indonesia 2017                                                      Balai Kartini, Jakarta, Indonesia
 15-17   APICS 2017                                                                       San Antonio, TX
  18     Logistics & Operations Conference                                                Santiago, Chile
  23     The Maritime Standard Awards                                                     Abu Dhabi, United Arab Emirates
  24     The Maritime Standard Tanker Conference                                          Abu Dhabi, United Arab Emirates
25-27 Manufacturing Solutions Expo 2017                                                   Singapore EXPO, Singapore
NOVEMBER
  8      The Maritime Standard Ship Finance and Trade Conference                          Abu Dhabi, United Arab Emirates
 15-17   INTERTRAFFIC MEXICO 2017                                                         Mexico City, Mexic
23-24 Asian Logistics and Maritime Conference                                             Hong Kong
27-29 Supply Chain Management Strategies Summit                                           Berlin, Germany

 17      EDISI XIII | APRIL 2017
Headline
                                                                    Secara sederhana cold storage adalah ruangan yang di-
                                                                 rancang khusus dengan kondisi tertentu untuk menyimpan
                                                                 berbagai produk demi mempertahankan kesegarannya.
                                                                 Pembangunan cold storage biasanya disesuakan dengan

MEMBEDAH
                                                                 luas bangunan yang ada di lokasi tersebut.

                                                                    Indotara dan Datacon mengungkapkan ada empat jenis

BISNIS
                                                                 cold storage yakni chilled room, freezer room, blast freezer, dan
                                                                 blast chiller. Chilled room dan freezer room biasa digunak-
                                                                 an untuk menyimpan produk yang sesuai dengan kondisi

COLD
                                                                 tertentu. Suhu di chilled room biasanya antara 1-7 derajat
                                                                 celcius dan digunakan menyimpan sayur-mayur dan buah-
                                                                 buahan dengan daya tahan maksimal 60 hari. Adapun suhu

STORAGE
                                                                 di freezer room diatur mencapai minus 15 sampai minus
                                                                 20 derajat celcius dan khusus dipakai menyimpan daging,
                                                                 susu, keju dan komoditas lain.
                                                                    Jenis blast freezer dan blast chiller biasa digunakan meny-
                                                                 impan produk yang butuh pendingan dalam waktu cepat.
                                                                 Blast freezer untuk menyimpan makanan beku atau olahan
Apa jadinya kalau bisnis perikanan berjalan
                                                                 secara cepat dengan suhu minus 20 sampai minus 35 de-
tanpa ruangan pendingin? Bagaimana pula
                                                                 rajat celcius, sedangkan blast chiller atau blast filler berfung-
dengan bisnis buah-buahan dan sayuran                            si mengurangi kadar air dan mempertahankan kandungan
segar, apa dampaknya kalau tak ada penye­                        nutrisi.
dia ruang pendingin?

L
         aporan berjudul “2016 Top Markets Report Cold
         Supply Chain; A Market Assesment Tool for US Export-
         ers” menarik disajikan International Trade Admin-
         istration (ITA), badan nasional di bawah naungan
Kementerian Perdagangan Amerika Serikat. Laporan ini
mengungkapkan besarnya potensi bisnis ruang pendingin
atau cold storage di berbagai belahan dunia, termasuk In-
donesia.
   Di Indonesia, sejumlah faktor bakal menjadi sentimen
positif bagi bisnis cold storage di antaranya potensi industri
farmasi di Tanah Air yang diproyeksikan mencapai US$9,7
miliar dan potensi sektor agribisnis yang diprediksi men-
embus US$200 miliar, masing-masing pada tahun 2020.
Dua sektor ini punya kontribusi besar sebagai penggguna
jasa cold storage. Ditambah lagi, konsumsi daging di dalam
negeri juga diperkirakan naik 4-6% per tahun dan ini akan
membuat bisnis cold storage makin terbuka lebar.
   Lantas apa sebenarnya cold storage? Apa manfaatnya
bagi industri seperti perikanan dan produk-produkmakan-
an segar lainnya?

 18    EDISI XIII | APRIL 2017
Headline

    Dari sisi fungsi dan kapasitas, cold storage dibagi lagi menjadi dua
 yakni komersial dan industrial.Ruang pendingin komersial lazim digu-          EMPAT JENIS COLD STORAGE
 nakan sendiri oleh si pemilik atau bisa disewakan, tapi tidak menjadi
 bagian terintegrasi dari aktivitas industri, misalnya cold storage daging     • CHILLED ROOM (1-7 DERAJAT C)
 milik pasar swalayan dengan kapasitas di bawah 1.000 ton.                     • FREEZER ROOM (-15 HINGGA -20
    Di sisi lain, cold storage industrial umumnya menjadi satu kesatuan          DERAJAT C)
 dari aktivitas bisnis seperti penyewaan gudang pendingin dan bisnis           • BLAST FREEZER (-20 SAMPAI -35
 logistik dengan kapasitas lebih dari 1.000 ton. Dari dua jenis itu, kini        DERAJAT C)
 berkembang lagi cold storage mobile yang bisa dibawa ke mana-mana             • BLAST CHILLER (1-4 DERAJAT C)
 dengan motor roda tiga atau mobil.                                            Sumber: Datacon, Indotara
    Faktanya, tak semua perusahaan memiliki ruang pendingin karena
 pembangunannya membutuhkan bujet besar. Solusinya, banyak perusa-
 haan akhirnya menyewa atau bekerja sama dengan pemilik cold storage.
    Mengacu data ITA, saat ini perbandingan jumlah cold storage dengan
 penduduk Indonesia masih rendah, hanya 12:252. Bandingkan dengan
 China, 76:1300, atau India 131:1260. Survei Supply Chain Indonesia
 juga mencatat, Indonesia setidaknya masih butuh tambahan 1,5 juta           menjadi anggota ARPI yang terdiri dari ber-
 ton cold storage.                                                           bagai bidang usaha, seperti perusahaan
    Rendahnya perbandingan ini menandakan potensi bisnisnya                        khusus cold storage, industri pengo-
 sangat besar. “Investasi yang sudah ditanam untuk gudang                             lahan makanan atau importir dag-
 berpendingin saat ini mencapai Rp32 triliun,” kata Direktur Ekse-                     ing termasuk rumah pemotongan
 kutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni,                    hewan, industri perikanan dan
 kepada majalah Supply Chain and Logistics Review, Maret lalu.                         udang, industri es krim, impor-
                                                                                     tir buah, dan perusahaan jaringan
    Sebaran                                                                      ritel. Data APRI mencatat, beberapa
    Saat ini, ARPI mencatat perusahaan cold storage berjumlah sekitar        nama perusahaan yang bersinggungan
 92 perusahaan di Indonesia, jumlahnya tak banyak berubah sejak ta-          dengan cold storage di antaranya PT An-
 hun 2004. Khusus Jabodetabek, mengacu riset Data Consult yang di-           eka Cool, PT Bitzer Compressors, PT Dan-
 kutip Datacon, ada sekitar 40 perusahaan cold storage dan dari jumlah       foss Indonesia, PT Celcius Jaya, PT Denso
 itu ter- dapat 26 perusahaan ditopang kapasitas cukup besar dengan          Sales, Meratus Group, PT Pluit Cold, PT
                  total sekitar 75.056 ton.                                  Bonekom Servistama (Bosqo), PT Adib
                             Pebisnis cold storage juga terpetakan dan       Cold Logistics, dan Perum Perikanan In-
                                                                                              donesia (BUMN). Ada juga
                                                                                              yang punya kapasitas be-
                                                                                              sar seperti PT Sukanda
                                                                                              Jaya dan Bosco.
                                                                                                 Dengan potensi yang
                                                                                              ada, Hasanuddin mem-
                                                                                              prediksi cold storage bakal
                                                                                              ‘diserbu’ investor baru, lo-
                                                                                              kal dan asing. Jawa, teru-
                                                                                              tama Jawa Barat, masih
                                                                                              menjadi salah satu lokasi
                                                                                              strategis yang diincar in-
                                                                                              vestor lantara Jawa Barat

19   EDISI XIII | APRIL 2017
Headline
                                                MODEL BISNIS PERUSAHAAN
                                                COLD STORAGE DI INDONESIA

                                                • COLD STORAGE UNTUK DIPAKAI SENDIRI (INTEGRATED)
                                                • COLD STORAGE UNTUK DISEWAKAN SEPENUHNYA
                                                Sumber: Datacon, Indotara

dan Jawa Timur menguasai sebaran bisnis.                  Jawa. Apalagi kalau melihat potensi bisnis
Pebisnis lokal, kata Hasanuddin, masih                         ini ke depan, hampir semua daerah di
dominan baik cold storage jenis chilled                           Indonesia membutuhkan cold stor-
room, freezer room, blast freezer, maupun                          age.”
blast chiller.                                                       Kendati dikuasai lokal, manis-
   General Manager Wira Logistics Mo-                              nya bisnis ini pun menarik perha-
chammad Taufik Natsir menambahkan                               tian provider logistik internasional.      “Investasi yang
dari empat jenis ruang pendingin, perse-                      Country General Manager HAVI Logistics
                                                                                                           sudah ditanam
roan lebih menyasar penyewaan jenis blast           Indonesia Adithya Sari mengatakan pihaknya
chiller dan blast frozen untuk makanan beku.        berkomitmen menyediakan solusi layanan                 untuk gudang
Alasannya, pasar dan margin di jenis ini lebih      end to end bagi pelanggan. Itu sebabnya, “kami         berpendingin
besar. Itu sebabnya perseroan yang memiliki         berencana mengembangkan usaha di bidang ini
                                                                                                           saat ini
cold storage di Cibitung dan Surabaya ini belum     melalui berbagai macam investasi, salah satunya
berencana masuk ke cold storage perikanan.          distribution center yang baru dan dilengkapi fasili-   mencapai Rp32
“Tahun ini kami tidak menambah fasilitas baru.      tas cold storage yang akan beroperasi tahun ini,”      triliun.”
Kami fokus pada operation excellent.”               kata Adit.
   Pebisnis cold storage lokal lainnya, PT Kiat        Namun terlepas dari besarnya potensi bis-
Ananda Cold Storage juga menjadi salah satu         nis, Adhitya menekankan pentingnya kepatu-
pebisnis cold storage dengan kapasitas besar        han terhadap keamanan pangan dan standar
mencapai sekitar 100.000 ton. “Lokasinya ada        halal bagi bisnis cold storage. Peningkatan
di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Lokasi yang pal-    kemampuan cold storage management dalam
ing besar ada di Jakarta,” kata Ray Soraya, Chief   menjaga keamanan produk pangan yang
                  Operating Officer Kiat Ananda.    didistribusikan juga menjadi pekerjaan rumah
                       Di gudang pendingin milik    sendiri. =
                     Kiat Ananda di Jalan Raya
                      Narogong, Bekasi, berdiri
                      di areal seluas 3 hektare
                     dengan luas bangunan 1,6
                   hektare, didukung teknologi
               pendingin modern yang mampu
menjaga kestabilan suhu hingga minus 25
derajat celcius. Menurut Ray, saat ini pebisnis
lokal masih menguasai pasar seiring dengan
pengetahuan akan kondisi pasar dalam negeri.
”Memang ada investor dari Jepang masuk. Tapi
saat ini tidak ada spesifikasi, misalnya lokal
lebih senang di Jawa, sedangkan asing di luar

 20     EDISI XIII | APRIL 2017
Headline

                 MEMACU BISNIS
                 COLD STORAGE
     A
               wal Februari tahun lalu, bisnis ruang pendin-   Menko Perekonomian dalam jumpa pers ketika itu di
               gin atau cold storage mendapat angin segar.     Kantor Presiden.
               Betapa tidak, keinginan Menteri Kelautan dan       Kebijakan ini menjadi sentimen positif bagi industri
               Perikanan Susi Pudjiastuti agar bisnis cold     cold storage yang belum bertumbuh signifikan kendati
     storage terbuka 100% bagi asing akhirnya terkabul.        prospeknya besar. Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai
        Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X yang dirilis pada 11   Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni men-
     Februari 2016 memasukkan ketentuan porsi kepe-            gatakan bisnis cold storage bakal tumbuh pesat tahun
     milikan asing di bisnis cold storage menjadi 100%. Ini    depan didorong beberapa faktor, salah satunya minat
     merubah ketentuan awal dalam Perpres No.39 Tahun          investor asing.
     2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) yang me-         “Sebagian besar [asing yang tertarik cold storage]
     nyebutkan bisnis cold storage di Sumatra, Jawa,               masih di sektor hortikultura seperti sayur-mayur
     dan Bali maksimal kepemilikan asing hanya                       dan buah-buahan, seafood dan turunannya,” kat-
     33%, sedangkan di Kalimantan, Sulawesi,                          anya kepada majalah Supply Chain & Logistics Re-
     Nusa Tenggara, Maluku,dan Papua, asing                           view, akhir Maret lalu.
     dibatasi maksimal 67%.                                              Potensi besar ini tak hanya diungkapkan ARPI,
        “Kami ingin agar industri ini berkembang,                    Supply Chain Indonesia memproyeksikan kebu-
     terutama di kawasan Timur Indonesia dan                       tuhan ruang pendingin di Indonesia sekitar 1,7 juta
     Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Darmin Nasution,            ton, naik 30% dari kebutuhan tahun 2015 sebesar 1,32

21     EDISI XIII | APRIL 2017
Headline

juta ton. Tapi saat ini, cold storage yang                                            sitas 200 ton butuh listrik sebesar
tersedia hanya 200.000 ton.                                                           142 kilo volt ampere (KVA). Lalu unit
“Jadi, butuh penambahan                              Kami ingin agar                  pengolahan ikan dengan cold storage
sekitar 1,5 juta ton,” kata                            industri ini                   berkapasitas 500 ton perlu 750 KVA
Setijadi, Chairman Supply                                                             dan ice flake machine atau mesin pem-
Chain Indonesia.
                                                      berkembang,                     buat es berkapasitas 10 ton butuh 130
   Ini bukan prediksi sem-                              terutama                      KVA. Bila listrik tiada, investor harus
barangan. Proyeksi terse-                              di kawasan                     siap menyediakan genset yang pasti
but diperoleh dari analisa data                                                       akan menambah overhead cost.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
                                                    Timur Indonesia”                     Akses jalan dari sentra produksi
tahun 2016. Potensi perikanan tang-                                                   atau konsumsi ke pelabuhan atau se-
kap laut Indonesia mencapai sekitar                                                   baliknya juga bermasalah. Sebab itu,
6,5 juta ton per tahun, potensi peri-                                                 pemerintah sebaiknya perlu memikir-
kanan budidaya payau mencapai 2,96                                                    kan fasilitas pelabuhan. Hambatan
juta hektare, dan potensi budidaya laut                                               infrastruktur ini pun diungkapkan Ke-
mencapai 12,55 juta hektare.                                                          menterian Perdagangan AS dalam riset
   Sektor perikanan adalah salah satu                                                 bertajuk “2016 Top Markets Report Cold
industri utama yang memanfaatkan                                                      Chain Country Case Study”. Dalam riset
ruang pendingin. Sayangnya, industri                                                  ini disebutkan Indonesia punya potensi
ini dihadang beberapa kendala sep-           Setijadi.                                besar di bisnis cold storage, salah satu-
erti ketersediaan pasokan komoditas,            Hambatan lain yakni ketersediaan      nya karena ditopang industri agribisnis
fluktuasi, disparitas harga, dan mutu        infrastruktur. Fasilitas penanganan      yang tumbuh mendekati US$200 mil-
komoditas. Masalah lain yakni musim,         perikanan ternyata butuh listrik yang    iar pada tahun 2020, sayangnya, “the
karakteristik komoditas yang mudah           besar. Misalnya, cold storage berkapa-   infrastructure is too poor to exploit them ef-
rusak, dan konektivitas yang berkaitan
dengan faktor keterpencilan.
   Selama ini penyimpanan ikan yang
dilakukan para nelayan masih tradis-
ional memanfaatkan es. Pengawetan
dengan metode ini akan berdampak
buruk, misalnya kondisi ikan banyak
yang terbuang, harga ikan jatuh dan
disparitas harga.
   “Riset kami di beberapa lokasi, ke-
beradaan penyedia cold storage bisa
membuat disparitas harga sampai
67%.” Di sinilah, pengusaha logistik dan
rantai pasokan bisa mencoba perun-
tungan bisnis di cold storage. “Penyedia
jasa logistik bisa menyediakan armada
cold storage. Ini mencakup semua moda
seperti truk berpendingin [refrigerated
trucks], gerbong kereta api berpendin-
gin dan kontainer berpendingin,” kata

 22     EDISI XIII | APRIL 2017
Headline

  “RISET KAMI DI BEBERAPA LOKASI, KEBERADAAN PENYEDIA
  COLD STORAGE BISA MEMBUAT DISPARITAS HARGA SAMPAI
                         67%.”

ficiently,” tulis riset itu.
    Ya, infrastruktur di Tanah Air belum memadai seluruh-
nya untuk menyerap potensi bisnis. Sebab itu, Ray Soraya,
Chief Operating Officer PT Kiat Ananda Cold Storage, men-
gusulkan solusi belum baiknya infrastruktur bisa disiasati          Kendati banyak sektor prospektif, menurut Setijadi, sektor
dengan melakukan desain rute yang efektif dan efisien.               perikanan masih menjadi sektor yang seksi bagi bisnis cold
“Kalau kekurangan SDM kita siasati dengan membuat                         storage, tinggal bagaimana kendala di sektor ini bisa
sekolah sendiri sehingga menghasilkan SDM sesuai                            diatasi. Kepada para investor yang ingin masuk, dia
kebutuhan,” kata Ray.                                                       mengusulkan agar penting mempertimbangkan
                                                                             lokasi cold storage, memperhatikan sentra sumber
   Di luar perikanan                                                        dan produksi perikanan, dan sentra konsumsi. Ini
   Terlepas dari kendala yang ada, peluang bisnis di                       penting karena saat ini lokasi pengolahan ikan belum
sektor ini bukan monopoli sektor perikanan semata.                      merata. “Sekitar 43% industri pengolahan ikan ada di
General Manager Wira Logistics Mochammad Taufik Natsir           Jawa, padahal 32,94% potensinya ada di timur Indonesia,” kata
mengatakan sektor lain yang prospektif untuk cold storage        Setijadi
ialah konsumer seperti makanan beku (frozen foods), bis-            Lalu berapa margin keuntungan bisnis cold storage? Taufik
nis ayam beku olahan, es krim, keju, bahan-bahan pewangi,        blak-blakan membeberkan margin usaha di bisnis ini yang men-
farmasi, dan perasa makanan. Itu sebabnya Wira Logistics         capai 40-60%. Margin yang cukup menggiurkan, apalagi po-
lebih mendalami bisnis ini ketimbang sektor perikanan.           tensinya bakal makin besar setelah bisnis cold storage dihapus
   Cold storage makanan beku dinilai lebih mudah ketimbang       dalam DNI, artinya 100% bisa asing. Jadi siap-siap saja bersain-
perikanan. Sayangnya, bisnis cold storage makanan beku           gan secara sehat demi pertumbuhan industri yang positif. =
belum mendapat bantuan dari KKP sebagaimana cold stor-
age perikanan. “Investasi cold storage dengan dry storage
juga tidak selisih jauh. Paling banyak selisih dua kali lipat,
tapi harga sewanya bisa berbeda 10 lipat per meter ku-
biknya,” kata Taufik.
   Tak hanya konsumer, Ray Soraya menambahkan, ham-
                                                                     616.500
pir seluruh industri termasuk industri kimia dan kesehatan
membutuhkan cold storage. “Hal yang paling mendorong
pertumbuhan bisnis ini adalah besarnya kelas menengah                                387.500
di Indonesia. Kelas menengah di indonesia semakin me-
                                                                                                     88.400
nyadari pentingnya higienitas dan kualitas atas bahan-ba-                                                            22.750
han makanan yang dikonsumsinya,” kata Ray. “Potensinya
besar, kami memiliki klien di hampir semua industri itu.”
   Kiat Ananda akan fokus di semua sektor bisnis kare-
na perseroan unggul dalam customized cold chain solution
dengan target pertumbuhan bisnis 2,5 kali lipat per tahun.
“Masing-masing konsumen bisa kami tangani berbeda,
disesuaikan dengan kebutuhan. Kami membantu perma-                   SEAFOOD      PAKAN TERNAK      PRODUK          PRODUK
                                                                                    DAN AYAM      DAGING MERAH     SEGAR RITEL
salahan nasabah secara sourcing, sizing, system, storage,
distribusi, informasi dan distribusi.”

 23     EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month

PT PELNI (Persero)

Transformasi Bisnis
Penguasa Angkutan Laut

 Kunci memenangkan persaingan bisnis adalah inovasi.
Siapa yang melakukan perubahan dan inovasi dialah yang
mampu bertahan dan bisa menjadi pemenang. Perubahan
wajib dilakukan perusahaan mana pun, tak terkecuali peru­
               sahaan milik negara (BUMN).

K
                                                                                       KAMI UBAH PERSEPSI
          etika maskapai penerbangan bertarif murah atau low cost carrier              NAIK KAPAL MENJADI
          (LCC) yakni Lion Air dan AirAsia hadir pada tahun 2000, banyak yang           LIFESTYLE. KITA BISA
          mengira bisnis transportasi laut akan karam, begitu juga dengan              MENYELENGGARAKAN
          kelangsungan bisnis PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
                                                                                         TRAINING, GATHER-
atau kini disebut PELNI. Alasannya, masyarakat bakal beralih menggunakan
                                                                                       ING, DAN MEETING ON
pesawat terbang ketimbang kapal laut karena tarifnya lebih murah. Namun
                                                                                              BOARD.”
nyatanya, perusahaan yang didirikan pada 28 Februari 1952 ini masih ber-
tahan dan tetap bertumbuh.
  Di bawah kepemimpinan Elfien Goentoro sebagai direktur utama, PELNI
bertransformasi. Kepada majalah Supply Chain & Logistics Review, Elfien men-
                 gatakan perseroan tengah menitikberatkan pada added value
                   atau memberi nilai tambah bagi penumpang kapal laut. Seb-
                     agai alat transportasi, perseroan tak hanya memberikan lay-
                       anan antarpenumpang ke tujuan, melainkan menyediakan
                         layanan tambahan. Kapal Kelimutu dan Kelud milik PELNI
                             akan dialihfungsikan untuk layanan baru tersebut.
                                   “Kami ubah persepsi naik kapal menjadi lifestyle.
                                Kita bisa menyelenggarakan training, gathering, dan
                                meeting on board,” kata alumnus teknik kimia dari
                                Institut Teknologi Bandung tahun 1987 ini.
                                   Dengan begitu, kapal laut beralih fungsi
                                menjadi wahana wisata. Perseroan juga akan
                                melakukan banyak hal demi transformasi. Ini
                                penting mengingat pertumbuhan pendapatan
                                dari angkutan penumpang kapal turun sekitar

24     EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month

                                                                            HASILNYA LANGSUNG KELIHATAN.
                                                                            AKHIR TAHUN 2014, PERSEROAN
                                                                            MENCETAK LABA POSITIF RP11,2
                                                                            MILIAR.

7% setiap tahun. Sebab itu, sejumlah                                            miliar. Perbaikan dari sisi kualitas aset
strategi ditempuh, di antaranya pela-                                           dan keuangan juga ditempuh.
tihan besar-besaran di bidang SDM,                                                 Mengacu laporan keuangan PELNI,
perbaikan fasilitas kapal, dan me-                                              laba tahun berjalan 2014 mencapai
ningkatkan layanan atau hospitality.                                            Rp11,22 miliar, naik sgnifikan karena
Beberapa tahun lalu, dia juga meng-                                             tahun 2013, perseroan mencetak rugi
hilangkan sistem kabin di kapal laut                                            tahun berjalan menembus Rp634
untuk bersaing dengan maskapai LCC                                              miliar. Tahun 2014 itu, Elfien ma-
sehingga di kapal PELNI semuanya                                                sih menjabat direktur komersial dan
kelas ekonomi.                                                                  pengembangan usaha, sedangkan
   Tidak hanya itu, semenjak meme-                                              dirut PELNI masih dipegang Sulistyo
                                        likannya ke Kementerian BUMN. Ala-
gang kendali utama PELNI pada ta-                                               Wimbo S. Hardjito.
                                        sannya, bisnis Djakarta Lloyd di sek-
hun 2015, alumnus Master Business                                                  Restrukturisasi dan transformasi
                                        tor angkutan kargo laut tak sejalan
Administration dari Centerbury Busi-                                            sebetulnya sudah ditempuh sejak
                                        dengan PELNI.
ness School, University of Kent, Ing-                                           tahun 2014. Ketika dipercaya men-
                                           Semua alat produksi juga dibenahi;
gris, tahun 1994, ini melakukan ban-                                            jadi direktur komersial dan pengem-
                                        sistem pengelolaan tiket penumpang
yak hal. Dia menata ulang rencana                                               bangan usaha, mantan komisaris PT
                                        dan penggunaan BBM. Erfien men-
perusahaan. Segala sumber daya                                                  Pertamina EP CEPU dan PT Krakatau
                                        argetkan penghematan BBM bisa
yang dimiliki PELNI harus sejalan                                               Daya Listrik ini berkuasa penuh men-
                                        sebesar 10% dari pagu yang ditetap-
dengan tujuan korporasi. Itu sebab-                                             gubah strategi perusahaan. Langkah
                                        kan bersama BPH Migas. Hasilnya
nya, dia berani melepas pengelolaan                                             ini tidak mudah karena saat itu per-
                                        langsung kelihatan. Akhir tahun 2014,
PT Djakarta Lloyd dan mengemba-                                                 seroan masih merugi Rp634 miliar.
                                        perseroan mencetak laba Rp11,2

25   EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month

 Pada Juni 2015, jabatannya naik menjadi direktur utama.   barang baru dan satu kapal penumpang. Penambahan
 Sejak itu, kinerja perusahaan menghijau dan akhir 2015,   kapal perlu dilakukan demi peremajaan lantaran banyak
 Pelni meraih laba Rp99,7 miliar. Setahun kemudian, ta-    kapal milik PELNI umurnya di atas 30 tahun. “Anggaranya
 hun 2016, laba unaudited Pelni mencapai Rp199 miliar.     Rp1,3 triliun per kapal. Skema pendanannya multiyears,”
    Tahun ini, sejumlah rencana bisnis siap                                paparnya.
 dieksekusi. Bisnis perusahaan kini terbagi                                   Di bisnis wisata, kontribusinya juga
 lima lini; pengangkutan barang, pengang-                                  akan digenjot. Pengembangan bisnis se-
 kutan penumpang, bisnis logistik lewat PT                                 cara anorganik juga terus dilakukan. Le-
 Sarana Bandar Nasional (SBN) untuk bong-        AKHIR TAHUN 2016,         wat beberapa anak usaha, PELNI terus
 kar muat dan freight forwarding, bisnis PT    KONTRIBUSI LABA DARI        mengembangkan diri. Akhir tahun 2016,
 Pelita Indonesia Djaya (PIDC) di jasa pen-                                kontribusi laba dari anak usaha menca-
                                               ANAK USAHA MENCAPAI
 gurusan transportasi dan kepabeanan, dan                                  pai Rp79 miliar. Kontribusi laba terbesar
                                                    RP79 MILIAR.
 terakhir Rumah Sakit (RS) PELNI.                                          berasal dari bisnis RS PELNI. Sebab itu,
                                               KONTRIBUSI LABA TER-
    Sebagai negara kepulauan, Elfien me-                                   delapan lantai baru siap dibangun. Tahun
                                                BESAR BERASAL DARI
 nyadari masa depan perusahaan kapal laut                                  2018, ditargetkan delapan lantai ini su-
 tentu berada di pengangkutan barang. Di          BISNIS RS PELNI.         dah bisa digunakan sehingga dapat terus
 atas kertas, pendapatan angkutan barang                                   menyokong pendapatan dan laba induk.
 bisa naik 7-10% per tahun sehingga ang-                                      Strategi berikutnya ialah melanjutkan
 kutan barang akan terus dikembangkan.                                     sinergi BUMN. Pihaknya sudah beker-
 Meski demikian, sampai akhir tahun 2016, kontribusi       jasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ke
 angkutan penumpang masih dominan mencapai 70% ke          depan, PELNI akan menjajaki kerja sama dengan PT Per-
 pendapatan PELNI. “Kami memiliki sembilan kapal yang      tamina (Persero) untuk menggunakan bahan bakar gas
 sudah ada palka [kontainer]. Kami sudah memiliki tiga     sehingga perseroan bisa mengurangi ketergantungan
 kapal barang dan menyewa tiga kapal untuk Program Tol     BBM jatah public service obligation atau PSO. “Kami juga
 Laut di tahun 2016,” kata ayah dua putra ini.             menjajaki kerja sama dengan beberapa BUMN lain un-
    Pada Maret ini, satu kapal lagi siap memperkuat ar-    tuk membuat hotel terapung. Rute yang kami kaji adalah
 mada PELNI dan target tambahan berikutnya lima kapal      rute dari 10 destinasi wisata nasional.” =

              PENDAPATAN USAHA PELNI                                     LABA (RUGI) BERSIH PELNI
              (RP TRILIUN)                                               (RP MILIAR)
                                   2015

                           2014    3.85
                                                                                              2015
                   2013
                                                                                     2014
                           2.97                                                               98,93
                   2.49                                                     2013     4,39

                                                                            -622

                                                                        SUMBER: LAPORAN KEUANGAN PELNI

26   EDISI XIII | APRIL 2017
View

                            Rethinking Your Supply Chain
                            in an Era of Protectionism
      Justin Rose

                            Most U.S. and European companies have spent the past 20 years concen­
                            trating more and more of their manufacturing in East Asia to reduce costs
                            by exploiting labor-arbitrage opportunities and address the promise of
                            that rapidly growing market.

                            I
     Martin Reeves              t’s time for them to rethink their supply-chain strategies. Adjusting to new economic realities
                                as well as political and economic uncertainties will require making their supply chains much
                                more resilient. There are three reasons a rethink is due:

                               East Asia’s shrinking cost advantage.
                               The fraction of global manufacturing done in Asia (measured by value added) jumped from
                            29% in 2000 to 45% in 2015. We’ve been warning for years that this shift had gone too far and
                            had urged global companies to rethink their manufacturing and sourcing footprint (see Made in
                            America, Again and Shifting Economics of Global Manufacturing).
                               Our argument has been that a number of trends have leveled the playing field around the
                            globe. They include years of 15% to 20% annual increases in labor costs without compensating
                            productivity growth in manufacturing titans such as China, cheap energy in North America un-
                            locked by hydraulic fracturing, and the increasing complexity and cost of managing global sup-
                            ply chains. In 2004, the cost of manufacturing on the east coast of China was approximately 15
                            percentage points cheaper, on average, than in the United States. In 2016, that gap was down to
                                           about 1 percentage point. This trend has triggered significant interest in reshor-
                                             ing production to and sourcing from North America. One high profile example is
                                               Walmart’s commitment to source an additional $250 billion in products made,
                                                      assembled, or grown in the United States.

                                                                      Advances in manufacturing technology.
                                                                           Manufacturing is on the cusp of a robotics revolu-
                                                                             tion. We estimate that robotics could cost ef-
                                                                                   fectively replace or augment 50% of the
                                                                                    tasks done in a plant today. As robotics
                                                                                   and other advanced manufacturing tech-
                                                                                nology are deployed over the next 10 years
                                                                           or so, global manufacturing cost differentials will
                                                                      shrink further, accelerating the “relocalization” of sup-

27    EDISI XIII | APRIL 2017
View

                                                                                        chemicals to electronics and appliances –
                                                                                        are moving quickly to rethink supply chains
                                                                                        and make them more resilient. However,
                                                                                        they are encountering some formidable
                                                                                        challenges. For companies looking to
                                                                                        produce in the United States, one of the
                                                                                        most significant is the decimation of the
                                                                                        U.S. supply base: The United States suf-
                                                                                        fered a net loss of nearly 19,000 manu-
                                                                                        facturing firms between 2001 and 2015,
                                                                                        according to our analysis of U.S. Bureau of
                                                                                        Labor Statistics and U.S. Census Bureau
                                                                                        data. Many sectors saw 30% to 50% of
                                                                                        firms close their doors, which has added
                                                                                        complexity to manufacturing in the United
                                                                                        States. Of the major manufacturing sec-
                                                                                        tors, only chemicals, food, and beverages
                                                                                        and tobacco products saw a meaningful
                                                                                        increase in the number of firms.
                                                                                           One firm that appears to be creatively
                                                                                        addressing the challenges is CY TOP, a
                  ply chains – which means many companies will
                                                                                        mid-sized company that makes stain-
                  serve regional markets with goods largely sourced
                                                                            less-steel, indoor trash cans. While the bulk of its
                  within that region.
                                                                            production is still in Asia, it has started building pro-
                                                                            duction in the United States in the last 24 months
                     A shift toward protectionism.
                                                                            — in part to support Walmart’s initiative to buy
                     Exhibits A and B are the United Kingdom’s vote
                                                                            more U.S.-made products. CY TOP has been able
                  to exit the Europe Union and Donald Trump’s victory
                                                                            to do this while maintaining its low manufacturing
                  in the U.S. presidential election. But there may be
                                                                            costs by aggressively reengineering and automat-
                  more to come. All this adds up to an unprecedented
                                                                            ing its U.S. production lines: It only uses seven to 10
                  level of uncertainty about trade policies and their ef-
                                                                            people on a line that would have 80 people in Asia.
                  fect. Take the idea of a U.S. border tax, which Presi-
                                                                            (It also saves money because transportation costs
                  dent Trump has floated. Such a policy alone could
                                                                            on those U.S.-made goods are lower.) Its medium-
                  have a major impact on companies operating in the
                                                                            term goal — if its first U.S. facility is successful — is
                  United States. Some retailers that are big import-
                                                                            to add as many as three more U.S. manufacturing
                  ers could see their net profits plummet by almost
                                                                            sites. In the longer term, the company might supply
                  80%, while exporters of manufactured goods could
                                                                            global demand from the United States.
                  see their net profits soar by 50% or more (see these
                                                                                CY TOP has not been able to find U.S. suppliers
                  exhibits). Yet whether and how such a policy will be
                                                                            of some key inputs (e.g., the specialized coating
                  implemented remains uncertain; so does its impact
                                                                            that prevents stainless steel from showing finger
                  on exchange rates and a large number of other poli-
                                                                            prints, which it continues to source from Asia). For
                  cies that could influence trade economics.
                                                                            now, that means extra shipping cost and logistics
                     With all of the changes and uncertainty, compa-
                                                                            costs. Over time, however, its goal is to develop its
                  nies in a wide range of industries – from autos and
                                                                            supplier ecosystem in the United States — either

28   EDISI XIII | APRIL 2017
View

by persuading its existing Asian
suppliers to produce in the Unit-
ed States or by sharing its plans
to increase its own production in
the United States with potential
domestic companies that could
enter the business. Other firms
in the same boat are using a va-
riety of creative approaches to
persuade potential suppliers to
produce things that are now not
made in the United States: help-
ing them finance new plants,
sharing the savings on freight and
logistics, and even collaborating
with competitors in the hope that
their combined volume will draw
suppliers’ interest.

   Given this emerging new world,
manufacturers should take these
steps:
   • Evaluate your existing and
      future customer footprint
      and map it against your ex-
      isting manufacturing and
      supply chain capabilities.
   • Analyze the total costs of
      supply for each alternative
                                                                             • Engineer your supply chains to be resilient to further
      location.
                                                                               shifts and instabilities in trade policies and exchange rates.
   • Explore advanced manufacturing technologies and
      possibilities, especially flexible robotics and automa-
                                                                            Taking these actions may challenge your conventional
      tion and understand how these change the equation.
                                                                          corporate wisdom on how to configure and optimize your
   • Proactively try to rebuild your atrophied supply-chain
                                                                          supply chain. But in these uncertain times, even the most
      ecosystems, if possible in conjunction with similar
                                                                          fundamental assumptions must be questioned.
      manufacturers and large customers.

      Original source: https://hbr.org/2017/03/rethinking-your-supply-chain-in-an-era-of-protectionism

      Justin Rose is a Chicago-based partner of the Boston Consulting Group and leads BCG’s digital efforts for industrial goods companies.
      Martin Reeves is a senior partner and managing director in the Boston Consulting Group’s New York office and the director of the BCG
      Henderson Institute. He is the co-coauthor of Your Strategy Needs a Strategy (Harvard Business Review Press, 2015). You may contact him by
      e-mail at reeves.martin@bcg.com and follow him at @MartinKReeves.

29    EDISI XIII | APRIL 2017
You can also read